Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, merupakan perayaan yang selalu dinanti-nantikan setiap tahunnya. Kota yang dikenal sebagai “Kota Seribu Kelenteng” ini menjadi pusat perhatian nasional dan internasional selama perayaan berlangsung. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga menjadi bukti nyata keharmonisan antara budaya Dayak dan Tionghoa yang telah hidup berdampingan selama bertahun-tahun.
Sebagai bagian dari rangkaian acara Cap Go Meh di Singkawang, berbagai atraksi menarik berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan mancanegara. Di antara semua atraksi tersebut, Pawai Tatung menjadi ikon utama yang paling ditunggu-tunggu. Parade yang penuh warna dan energi ini tidak hanya menampilkan keunikan budaya, tetapi juga memperlihatkan kekuatan spiritual dan keberanian para peserta.
Cap Go Meh di Singkawang juga menjadi momentum untuk memperkenalkan keindahan kota ini sebagai destinasi wisata budaya yang mendunia. Dengan julukan “Kota Seribu Kelenteng,” Singkawang menawarkan atmosfer perayaan yang sarat dengan nilai spiritual dan tradisi. Setiap sudut kota dihiasi dengan ornamen khas yang mempertegas identitas budaya Tionghoa dan Dayak, menjadikan Cap Go Meh di Singkawang sebagai pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang hadir.
Pawai Tatung: Simbol Kesatuan Dayak-Tionghoa
Dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Pawai Tatung merupakan atraksi utama yang menampilkan kekuatan supranatural para peserta. “Tatung” dalam bahasa Hakka berarti orang yang kerasukan roh, dewa, atau leluhur. Pawai ini menggambarkan harmoni budaya Dayak dan Tionghoa yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Singkawang selama bertahun-tahun.

Para peserta pawai, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak, menunjukkan kekebalan tubuh mereka dengan menusukkan benda tajam ke bagian tubuh tanpa terluka. Sebelum pawai dimulai, para Tatung menjalani ritual khusus di vihara untuk memohon perlindungan dan izin dari para dewa. Ritual ini meliputi puasa selama tiga hari agar tubuh dan jiwa mereka berada dalam kondisi suci.
Ritual Pemanggilan Roh
Ritual pemanggilan roh merupakan tahap awal sebelum Pawai Tatung dimulai. Dalam ritual ini, pemuka agama memanggil roh-roh baik, seperti pahlawan legenda Tiongkok, panglima perang, atau orang-orang suci lainnya. Roh-roh tersebut diyakini mampu menangkal roh jahat yang berpotensi mengganggu keharmonisan masyarakat. Setelah roh-roh baik merasuki tubuh para Tatung, mereka menjadi kebal terhadap benda tajam dan siap mengikuti pawai keliling kota.
Atraksi Mistik dan Menegangkan
Pawai Tatung dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang selalu dipenuhi dengan atraksi yang menegangkan. Misalnya, Tatung berdiri di atas tandu sambil menginjak mata pedang, menancapkan kawat baja runcing ke pipi, atau berjalan di atas pecahan kaca. Hebatnya, para Tatung tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan. Mereka bahkan tampak gembira menyapa penonton di sepanjang rute pawai.
Rute Pawai Tatung biasanya dimulai dari altar vihara, melewati Lapangan Kridasana, Jalan Pelita, Jalan Yohana Godan, hingga kembali ke Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Perjalanan ini tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga sarana untuk menyampaikan doa dan harapan bagi keselamatan masyarakat.
Makna Spiritual dan Budaya
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang bukan sekadar festival budaya, melainkan juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Upacara ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan kekuatan supranatural. Selain itu, Pawai Tatung menjadi simbol persatuan antara komunitas Dayak dan Tionghoa yang hidup berdampingan dengan damai di Singkawang.
Menarik Minat Wisatawan
Setiap tahun, Cap Go Meh di Singkawang berhasil menarik ribuan wisatawan dari berbagai daerah dan negara. Mereka datang untuk menyaksikan keunikan Pawai Tatung dan merasakan langsung atmosfer perayaan yang penuh warna. Diiringi tabuhan genderang dan gemerlap kostum tradisional, Cap Go Meh di Singkawang menjadi magnet wisata budaya yang sulit ditemukan di tempat lain.
Kesimpulan
Cap Go Meh di Singkawang bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan. Pawai Tatung sebagai atraksi utama menjadi bukti nyata keragaman dan harmoni yang dimiliki oleh masyarakat Singkawang. Jika Anda mencari pengalaman tak terlupakan, datanglah ke Singkawang saat Cap Go Meh berlangsung. Anda akan disuguhi keajaiban budaya dan kekuatan spiritual yang luar biasa.
0 Komentar